Berita tentang JANZZ.technology.
Pembaruan dan siaran pers.

Ikuti berita dan perkembangan terbaru dari JANZZ.technology, JANZZ.jobs, serta produk dan solusi semantik kami.

Jika Anda menginginkan informasi lebih lanjut atau sebuah demo online, memerlukan gambar atau ingin meliput tentang JANZZ.technology, jangan ragu untuk menghubungi kami kapan saja.

Maaf, tapi “Microsoft Office” BUKAN keterampilan

Salah satu kata kunci yang paling populer seputar ketenagakerjaan, kemampuan kerja, dan manajemen tenaga kerja adalah keterampilan. Sering kali terdengar banyak kebisingan di sekitar konsep ini dan kata-kata kunci lainnya seperti reskilling, upskilling, pencocokan keterampilan, penyelarasan keterampilan, kesenjangan keterampilan, antisipasi keterampilan, prediksi keterampilan, dan sebagainya. Kita bisa menemukan banyak sekali publikasi dan tulisan yang menjelaskan mengapa keterampilan sangat penting, bagaimana menganalisis penawaran dan permintaan keterampilan, bagaimana mengembangkan kebijakan pasar tenaga kerja yang aktif berdasarkan keterampilan, bagaimana mengelola dan mengembangkan keterampilan karyawan –  » Selengkapnya: Maaf, tapi “Microsoft Office” BUKAN keterampilan  »

A rose ≠ is a rose ≠ is a rose – mengapa mencocokkan keterampilan tanpa level yang tepat sama saja sia-sia.

Setelah membahas topik keterampilan beberapa hari yang lalu melalui artikel Pengetahuan ≠ Keterampilan ≠ Pengalaman – atau alasan adanya perbedaan konsisten antara istilah-istilah demikian menjadi semakin penting, kali ini kita akan membahas topik ini secara lebih mendalam.
Pencocokan pekerjaan merupakan sebuah proses yang cukup populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai suatu alat yang digunakan untuk mencocokkan individu dengan lowongan pekerjaan berdasarkan keterampilan mereka. Meskipun konsep pencocokan keterampilan terlihat masuk akal, namun sebenarnya hal ini kurang sesuai jika mencocokkan keterampilan tanpa mengetahui level yang tepat dari setiap jenis keterampilan yang eksplisit maupun implisit,  » Selengkapnya: A rose ≠ is a rose ≠ is a rose – mengapa mencocokkan keterampilan tanpa level yang tepat sama saja sia-sia.  »

Pengetahuan ≠ Keterampilan ≠ Pengalaman – atau alasan adanya perbedaan konsisten antara istilah-istilah demikian menjadi semakin penting.

Pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman adalah tiga komponen penting yang membentuk kompetensi seseorang dalam bidang apa pun. Sayangnya, saat ini istilah-istilah tersebut digunakan secara bergatian atau interchangeably, namun memiliki arti yang sangat berbeda.
Pengetahuan mengacu pada pemahaman intelektual tentang fakta, konsep, dan teori yang terkait dengan bidang tertentu, yang diperoleh melalui pendidikan, seperti dengan membaca buku, menghadiri kuliah, dan berpartisipasi dalam program pelatihan. Pengetahuan sangat penting karena memberikan dasar serta pondasi untuk mengembangkan keterampilan yang memungkinkan individu untuk memahami sebuah alasan di balik praktik atau prosedur tertentu.  » Selengkapnya: Pengetahuan ≠ Keterampilan ≠ Pengalaman – atau alasan adanya perbedaan konsisten antara istilah-istilah demikian menjadi semakin penting.  »

Bersama JANZZilms! from guessing to knowing: Overkualifikasi akademis menjadi salah satu pendorong utama meningkatnya kebutuhan tenaga kerja global.

Berbagai negara di seluruh dunia, khususnya negara-negara berkembang di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin, menghadapi tantangan pasar tenaga kerja yang kian besar. Semakin banyak angkatan kerja dengan latar belakang akademis yang terlampau tinggi kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang dan kualifikasi mereka. Di sisi lain, terdapat keterbatasan tenaga kerja terampil dengan latar belakang teknis atau kejuruan, sehingga banyak pekerjaan yang tidak dapat terpenuhi. Keduanya merupakan fenomena yang tentunya merugikan ekosistem pasar kerja akibat ketidaksesuaian keterampilan yang terus meningkat di seluruh dunia.  » Selengkapnya: Bersama JANZZilms! from guessing to knowing: Overkualifikasi akademis menjadi salah satu pendorong utama meningkatnya kebutuhan tenaga kerja global.  »

AI, otomatisasi, dan masa depan pekerjaan – beyond the usual bubbles

Dalam beberapa tahun terakhir, ada banyak tulisan, artikel, dan laporan tentang bagaimana AI dan otomasi akan membentuk masa depan pekerjaan. Tergantung pada perspektif atau agenda penulisnya, tulisan-tulisan ini mengarah pada salah satu dari dua cara: apakah teknologi baru akan menghancurkan pekerjaan dan memiliki dampak buruk pada pasar tenaga kerja, atau justru akan menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih cerah bagi semua orang dengan menghilangkan pekerjaan-pekerjaan yang monoton dan menghasilkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih baik dan lebih menarik.